Saturday, October 27, 2012

South Sulawesi: Tanjung Bira, Malino and Makassar 23-27 October 2012


23 October 2012
Tiba dipelabuhan Ferry Siwa Kabupaten Bone Pukul 10.30 LT lebih cepat 30 menit dari jadwal normal karena laut sangat bersahabat begitu tenang. Begitu kapal sandar para penumpang lagsung dihadapkan dengan para calo buruh panggung serta para supir travel yang berebutan mencari penumpang menuju tujuan masing-masing. Saya pun langsung bilang Bulukumba dan dapat tumpangan sebuah APV berwarna Merah. Nah, disini jangan heran dan mengeluh apabila hanya membayar normal sebab dalam mobil akan diisi penuh 4 belakang, 4 tengah dan 2 depan dengan biaya Rp. 100.000 per penumpang. Saran Saya kalau mau naik travel di Sulawesi Selatan nyaman bayar lebih agar tidak duduk terlalu sesak, namun soal merokok tidak usah protes sebab rata-rata supir disini adalah perokok dan lebih baik merokok kalau tidak bias ngantuk gitu dech. Ayo pilih selamat atau merokok? Baiklah, Perjalanan Siwa Bulukumba ditempuh dalam waktu 6 jam melewati daerah Bone dan Sinjai 1 kali berhenti makan siang.
Tiba dibulukumba sudah jam 18.00 malam dan untuk melanjutkan perjalanan ke Tanjung Bira sudah tidak ada lagi angkutan umum. Mencoba mencari tumpangan menuju Tanjung Bira namun sampai malam tidak mendapatkan sehingga teman Saya menganjurkan agar menginap dulu ke tempat Saudaranya di kota ini nanti pagi hari baru melanjutkan ke tanjung Bira.  Malam ini Saya menginap di rumah Saudara teman di Jalan Adiguna Bulukumba.

24 October 2012
Bangun subuh serta bersiap-siap berpamitan untuk melanjutkan perjalanan ke Tanjung Bira. Pukul 05.30 berangkat menuju Tanjung Bira dengan menumpang Angkutan Umum Rp. 5000 sampai Tanah Beru trus naik angkutan umum Tanah Beru- Tanjung Bira Rp. 20.000 total 40 KM dari Bulukumba ke Tanjung Bira. Bertemu dengan teman-teman Couchsurfing dari Jakarta dimana sewwaktu masih di Kolaka Utara Saya menghubungi mereka. Sarapan bersama kemudian mereka berangkat ke sebuah pulau untuk snorkelin namun Saya tetap disekitar Tanjung Bira bersama teman yang dari Makassar sembari menunggu teman dari Jakarta dan Surabaya yang masih dalam perjalanan menuju kesini. Siang hari setelah bertemu teman dari Surabaya dan Jakarta, bersama kami menuju tempat pembuatan Kapal Phinisi yang terletak di Tanah Beru kemudian ke Pantai Lemo-Lemo berpasir putih yang dipenuhi oleh rumput laut nan sepi. 
Mendapat kabar yang dari pulau telah kembali, kami berkumpul bersama dan sore hore trekking sedikit menuju Puncak Pua Janggo untuk menikmati Sunset Tanjung Bira dari atas puncak nan indah. Kembali turun sebab hari semakin gelap, sampai penginapan membersihkan diri dan berkumpul untuk makn malam bersama sembari bercerita dengan pengalaman satu sama lainnya. Setelah itu yang lain telah beristirahat Saya bersama teman sempat menuju ke Amator Resort bertemu dengan pemiliknya dan sedikit ilmu cuap-cuap oleh teman besok kami dapat datang masuk melihat suasana Resort yang private ini saat hari terang. Malamnya istirahat dipenginapan Rp.0 (modal sleeping bag diteras).

25 October 2012
Pagi harinya, sebelum meninggalkan Tanjung Bira kami pergi menuju Amatoa Resort sesuai dengan hasil rayuan cuap-cuap malam tadi. Didalam Resort ini kami berfoto ria sembari berkeliling melihat isi dari fasilitas Resort ini. Singkat cerita, kembali ke penginapan sarapan bersama dan check out untuk menuju Kota Malino. Berangkat pukul 09.00 dari Tanjung Bira, makan siang di daerah Kabupaten Gowa, mampir di Museum Balla Lompoa dimana ini adalah rumah adat Kerajaan Gowa kemudian lanjut menuju Malino. Tiba di Malino Pukul 16.00 dan menginap di rumah Keluarga Haji Amir Katili sebelumnya mampir ke Air Terjun Takapala dan Air Terjun Jodoh. Malam harinya makan malam disalah satu rumah makan lupa namanya euiy dan beristirahat.

26 October 2012
Hari ini adalah Hari Raya Idul Adha, kami bangun pagi dan sarapan. Kemudian menuju Kebun Teh Malino karena masih pagi dan ini adalah hari raya sehingga tidak ada penjaga. Dari kebun Teh kami menuju ke Air Terjun 1000 dan kembali kerumah. Siang harinya kami disuguhi makanan khas dalam rangka meryakan Idul Adha yang telah di sediakan oleh Keluarga Katili. Terima Kasih kepada seisi keluarga di rumah ini yang telah menjamu kami sehingga pada pukul 14.00 kami meninggalkan Kota Malino menuju Makassar. Sekilas tentanng Malino ini sangat khas dengan kota peninggalan jaman Belanda dimana kalau kita lihat Malino ini merupakan tempat peristirahat para keluarga Belanda jaman dahulu. Pukul 15.30 tiba di Makassar, teman-teman ada yang mampir belanja ole-ole dan dilanjutkan ke Fort Rotterdam sebuah Benteng Belanda terletak ditepi pantaai menghadap ke laut tapi sayang Benteng ini semakin hari semakin terhimpit oleh keberadaan bangunan modern. Dari Benteng menuju Pantai Losari yang banyak didatangi oleh masyarakat local menghabiskan waktu pada sore hari menikmati matahari terbenam. Hari mulai gelap, kami menuju rumah salah satu member Couchsurfing Makassar yang mengadakan Open House Idul Adha sekalian ajang Gathering CS Makassar. Setelah Gathering, menumpang salah satu teman dan turun di depan Fort Rotterdam sembari minum kopi ditemani teman menunggu waktu untuk berangkat kembali ke Jakarta.

27 October 2012
00.00 berpisah dengan teman dan membuat janji next trip Sulawesi South to North. Menuju Airport dan menumpang Pesawat Citilink Airbus A320-200 UPG-CGK ETD 02.50 dengan harga tiket Rp. 500.000,--. Tiba di Jakarta 04.00 sebab pesawat yang Saya tumpangi berangkat lebih cepat dari jadwal.

End Of My October Journey

No comments: