Thursday, March 6, 2014

Tanjung Puting National Park Fruit Season - 3D2N Liveaboard in the River


Setelah berjalan selama beberapa hari dari kota satu ke kota lainnya secara estafet maka hari ini trip saya akan berada di dalam Taman Nasional selama 3 hari 2 malam dan akan tinggal di atas perahu selama berada didalam Taman Nasional Tanjung Puting.

Pagi hari berkumpul ditempat operator Tour dan tepat pukul 09.00 pagi langsung menuju Perahu yang akan digunakan selama Tour di Taman Nasional. Didalam Perahu ini terdapat juga 2 orang turis asing yang berasal dari Inggris dan Jerman yang sejak malam tadi sudah tidur di perahu ini. Keduanya bercerita sama-sama melakukan overland Borneo tapi yang satu dari arah timur satu lagi dari arah barat. Setelah semua proses ijin diselesaikan oleh guide maka perahu ini langsung menghidupkan mesin dan membawa kami menuju Taman Nasional Tanjung Puting melalui Sungai Sekonyer. Dari pelabuhan Kumai sini menuju muara dan kita akan melihat tanda selamat datang ke Taman Nasional serta patung Orang Utan pertanda akan memasuki sungai Sekonyer. Oh yah, dalam Perahu ini selain kami bertiga terdapat juga Guide, Juru Mudi dan assistennya, Juru Masak dan assistennya.

Tujuan pertama kami adalah Tanjung Harapan feeding station dimana waktu memberi makan Orang Utan pada pukul 15.00. Sembari menyusuri sungai dengan santai kami makan siang bersama sambil mendekatkan diri satu sama lain agar keakraban dalam perahu ini menjadi sebuah keluarga dalam 3 hari kedepan :) Pukul 14.00 Perahu sandar di dermaga Tanjung Harapan dan sang guide melakukan pelaporan untuk ijin masuk kewilayah feeding point. Lokasi feeding ternyata tidak begitu jauh dari dermaga, jaraknya mungkin hanya sekitar 500 meter saja. Akhirnya kami tiba ditempat pemberian makan bagi Orang Utan, namun cukup lama bagi kami menunggu kedatangan Orang Utan oleh karena saat ini diseluruh hutan Kalimantan sedang banyak buah-buahan sehingga mereka memiliki cukup makanan. Tapi akhirnya datang juga Orang Utan bernama Fatimah dan anaknya Fahmi. Menurut para guide ini karena Fatimah sedang memiliki anak sehingga dia tidak pergi jauh ke hutan. Setelah Orang Utan merasa cukup kenyang dia akan segera pergi meninggalkan feeding point tanpa pamit segala loh langsung ngacir aja. Perahu angkat jangkar dari Tanjung Harapan berjalan semakin kedalam sungai ini sembari mencari tempat untuk parkir dan beristirahat. Sepanjang tepi sungai ini kita juga akan melihat para Bekantan lompat, berlari berkelompok diujung pohon tinggi bahkan terkadang semakin dekat ke tepi sungai. Malam harinya kami tidur diatas perahu beralaskan kasur serta dilindungi oleh kelambu mencegah para nyamuk dan binatang2 malam hinggap menggangu tidur. 

Keesokan harinya bangun pagi tanpa bisa jogging (coba aja jogging disungai). Setelah peregangan dan melakukan aktivitas pagi lainnya, sarapan telah tersedia di sebuah meja bundar tempat kami bertiga bercengkrama. Sementara menyantap sarapan pagi, kapal kami segera bergerak perlahan dengan tujuan tambatan dermaga Camp Leakey. Selama perjalanan tetap bisa melihat para Bekantan dan jenis Monyet lainnya yang sedang melompat-lompat diatas pohon. Nah, Sungai yang kami lewati ini berwarna cokelat akibat hutan yang semakin parah dirambah oleh para pengusaha hutan. Namun di depan ada persimpangan sungai dan arah menuju Cam Leakey warna air nya berubah berwarna kemerah-merahan juga bersih dan lebih segar. Akhirnya kami tiba didermaga Camp Leakey dan waktu untuk melihat Orang Utan di feeding point masih cukup lama kami menyelesaikan makan siang diatas kapal dan beristirahat sejenak.

Tepat pukul 13.00 siang kami masuk Camp Leakey dan sang guide harus melakukan registerasi kembali pada pos jaga yang ada. Setelah itu kita bisa masuk melihat kedalam ruangan yang bisa menjelaskan sejarah Camp Leakey dan  Orang Utan yang selama ini dijaga. Selanjutnya kita akan berjalan menuju Feeding Point Orang Utan dimana waktu makan disini adalah sekitar pukul 14.00 siang. Namun apa bisa dikata sudah hampir satu jam tak ada satupun Orang Utan yang datang. Sampai salah satu teman sekapal cukup marah sebab para guide berteriak-teriak terus memanggil Orang Utan padahal ada tanda larangan tertulis "Keep Silent, Respect Orang Utan". Kemudian kami putuskan kembali ke kapal namun melalui jalan yang berbeda dengan harapan bisa berjumpa dengan Orang Utan. Sepanjang jalan kami hanya menemukan jenis-jenis tumbuhan khas hutan tropis seperti Kantong Semar. Beruntung dibelakang kami ada guide dan tamunya yang tahu jalan terus sampai ke Camp jadi kami tidak perlu kembali memutar dan merasa tersesat. Tiba-tiba terlihat disebuah pohon ada yang bergerak da ternyata Orang Utan yang sedang bersama anaknya yang masih kecil. Nama sang Induk adalah Peta dan kami sempat bersalaman dengannya karena dia mendekat kepada kami. Cukup lama kami bersama dengan Peta, sampai akhirnya dia pergi dan kami melanjutkan menuju dermaga. Tak disangka juga ternyata di dermaga sudah ada Orang Utan sehingga situasi dermaga menjadi ramai. Carlos, Mut dan Mario nama ketiga orang Utan yang berada di dermaga saat itu. Ketiga Orang Utan itu mencoba untuk masuk ke Kapal Kapal yang ada namun dihalangi oleh para guide sebab mereka akan mengambil makanan yang ada dikapal. 

Kembali kapal bertolak keluar dari dermaga Camp Leakey dengan tujuan Pondok Ambung tempat kami akan parkir dan bermalam. Pondok Ambung sendiri didirikan dan dikelola oleh Orang Utan Foundation United Kingdom (OFUK). Tiba diPondok Ambung, bersantai didermaga sore hari kemudian makan malam. Ternyata dilanjutkan dengan trekking berkeliling mengamati tumbuhan malam serta binatang malam disini. Setelah selesai trekking kami kembali beristirahat ke kapal.

Pagi hari ketiga berada di area Taman Nasional Tanjung Puting. Di dermaga Pondok Ambung ini kami menyelesaikan kegiatan pagi hari sampai sarapan dan kapal lanjut bertolak menuju Pondok Tanggui feeding station. Jam 09.00 makan di Pondok Tanggui dan kami tiba setengah jam sebelum waktunya. Sebelumnya seperti biasa guide harus melapor terlebih dahulu sebagai persyaratan memasuki kawasan. Tiba di feeding point dan menunggu cukup lama datanglah Doyok seorang mengambil jatah makan paginya. Namun tak berlangsung lama si Doyok pergi meninggalkan kami. Mencoba menunggu lagi namun tak satupun Orang Utan yang kunjung datang mengambil makan. Maka kami kembali menuju kapal melewati jalur yang berbeda dan terdapat Menara pandang yang terbuat dari kayu Ulin khas kalimantan. Dari sini dapat melihat sebagian kecil keadaan hutan Taman Nasional yang sudah mulai hancur oleh pihak pihak yang tidak bertanggung jawab. Tiba di Pos Pondong Ambung ada Masran yang sedang menikmati makan paginya. Dan dengan seketika para Wisatawan tertuju pada Masran yang sangat ramah. Setelah dari sini perhentian terakhir adalah mampir di desa Sekonyer kemudian kembali ke kumai yang artinya telah berakhir pula perjalanan ini.

Tiba dikumai bersama dengan salah-satu teman dari trip ini menuju Pangkalan Bun dengan menumpang kendaraan yang lewat. Berhasil menumpang sebuah mobil Avanza dan bermalam disebuah hotel. Rencana selanjutnya kami akan menuju Kalimantan Barat.














sampai jumpa di cerita jalanan Kalimantan Barat.... --->>

2 comments:

Anonymous said...

Nice share. Jadi pingin ngerasain naik kapal dan melihat orang utan di habitat aslinya ^^

Anonymous said...

Ombed! aku pengen ke sana juga, tapi sebenernya total biayanya berapa sih?