Friday, September 6, 2013

KM. Tilongkabila, Lay Down at Gili Trawangan Island and Back to Bali 2-6 Aug 2013


Berlayar bersama KM. Tilongkabila menuju Lombok (01 August 2013)

Saatnya meninggalkan Kota Labuan Bajo Pulau Flores dengan menumpang Kapal PELNI KM. Tilongkabila. Kapal yang direncanakan tiba dini hari dan berangkat 06.00 pagi terlambat diakibatkan proses loading yang lama di Pelabuhan sebelumnya serta menurut para penumpang dan awak kapal sempat terjadi kerusakan pada water balancing sehingga terlambat tiba di Labuan Bajo. Kapal ini baru tiba di Labuan Bajo pukul 10.00 dan berangkat pada pukul 12.00 siang hari dengan penumpang penuh sampai diluar deck sehingga kami menggelar tikar di deck-7 bagian belakang dekat Cafetaria. Tempatnya agak kotor sebab sempat dihuni oleh penumpang sebelumnya yang telah turun dan kami dibantu oleh karyawan Cafetaria. Dan ternyata karyawan Cafetaria seorang sekampung dengan Saya asal Tondano Minahasa serta ada lagi masih saudara sekampung. Malam harinya sekitar pukul 19.00 Kapal ini tiba transit di Pelabuhan Bima Pulau Sumbawa Nusa Tenggara Barat dan sedikit masukan dari penumpang lainnya pbila ingin membeli makanan dari penjual dipelabuhan ini agar jangan asal beli makanan dicek dahulu sebab sering sudah tidak layak juga minuman yang isinya tidak asli lagi. Sekitar 1 jam lebih transit Kapal ini melanjutkan perjalanan menuju Ampenan/Lembar.

Berlabuh di Pelabuhan Ampenan/Lembar dan arah tujuan Pulau Gili (02 August 2013)

Setelah lebih dari 18 jam berlayar dari Bima akhirnya Kapal yang kami tumpangi berhasil bersandar di Pelabuhan Lembar Pulau Lombok Nusa Tenggara Barat. Oh iyah, sebelum tiba kami sempat berkenalan dengan anggota TNI Korps Marinir yang bertugas ikut menjaga keamanan kapal ini. Dan kami melakukan foto bersama sampai narsis dengansenjata milik Pak Marinir jenis SS1 bisa dilipat loh. Setelah jalan untuk turun agak lenggang, kami berpamita dengan saudara serta teman yang kami kenal diatas kapal untuk melanjutkan perjalanan ke pulau Gili. Saat keluar Teminal aka nada banyak yang menawarkan jasa transportasi dan harganya bisa lebih dari normal apalagi bukan warga local. Berjumpa lagi dengan teman asal Makassar yang sedang dalam road show pribadi dalam rangka suksesi sebagai salah satu dari peserta acara reality show I AM PRESIDENT yang dibuat oleh Berita Satu. Diapun akhirnya ikut dengan kami menuju pulau Gili padahal tadinya dia sudah mau pergi ke Kota Mataram bersama dengan seorang pedagang aksesoris naik ojek. Kami bertiga keluar dari areal terminal dan mendapatkan angkutan umum menuju Terminal Mandalika Kota Mataram dengan sedikit menawar dahulu supaya tidak kena harga yang tidak masuk akal. Dari Terminal Mandalika makan siang dahulu dan menemukan angkutan umum jenis ELF dengan tujuan Lombok Utara sedangkan kami akan diturunkan di perempatan menuju Pelabuhan Bangsal. Berjalan dari perempatan menuju Pelabuhan Bangsal lebih dari 1 KM akan banyak ditawari Taxi serta Cidomo menuju Pelabuhan. Di Pelabuhan Bangsal terdapat loket resmi menuju ke tiga pulau Gili dengan harga resmi juga setiap pemberangkatan akan diumumkan apabila sudah mencapai kuota penumpang untuk berangkat. Di Gili Trawangan banyak terdapat penginapan yang cukup murah dan terdapat fasilitas Wi-Fi, jangan lupa lakukan penawaran terlebih dahulu apabila ingin menginap di penginapan. Reservasi tawar menawar kami dapatkan di Padanta Guest House sore ini sampai dengan kami pulang.

Santai di Pulau Gili Trawangan (02-06 August 213)

Pulau Gili Trawangan adalah Pulau berukuran 3 KM panjang dan 2 KM lebar jadi cukuplah bisa berkeliling pulau ini berjalan kaki, menyewa sepeda. Saat ini sudah sangat terkenal jadi sudah banyak referensi apa saja yang ada di pulau ini bagi para wisatawan. Aktifitas yang kami lakukan selama di Pulu ini hanya bersantai seperti menikmati matahari terbit, santai menanti mataari terbenam, berenang di pantai, berkeliling pulau, serta malam harinya menikmati kehidupan malam sembari menemukan teman baru. Sempat juga kedatangan teman asal Jakarta bersama temannya asal Rusia yang baik hatinya. Kami jalan bersama selama mereka berada dipulau ini jugasempat menikmati Hotel berbintang yang cukup mahal bagi pelancong Backpacker. Apabila ingin mencari warung yag murah, banyak terdapat dibagian dalam kampong. Nah disini harga yang mereka berikan untuk orang asing akan lebih mahal daripada wisatawan local jadi silahkan bertanya dahulu agar tidak diberi harga cukup mahal. Malam terakhir sebelum meninggalkan Pulau ini kami bersama teman asal Inggris yang hobi menyelam dan asal Kanada yang berprofesi Film Maker menikmati kehidupan malam sampai larut walaupun kurang begitu meriah sebab masih dalam bulan puasa bagi umat Muslim.

Tragedi Check-Out, truck dan Pulau Dewata (06 August 2013)

Pagi harinya setelah sarapan, kami check-out dan juga menyelesaikan biaya administrasi penginapan. Namun, kagetnya kami saat membayar dari pihak penginapan mengatakaan biaya menginap adalah 150,000 rupiah per malam padahal pada waktu pertama deal adalah 100,000 rupiah. Ini tidak boleh terjadi kawan, mereka mencoba mencari celah keuntungan tidak sesuai dengan kesepakatan. Kamipun tetap bertahan sampai pihak penginapan setuju dengan muka yang kurang bersahabat sama sekali. Ini menjadi salah satu referensi penginapan PADANTA GUSETHOUSE yang kurang bagus dari segi kepercayaan walaupun dari awal pelayanannya cukup baik. Lanjut berjalan ke Pelabuhan, menyeberang menuju Pelabuhan Bangsal, menumpang angkutan umum menuju Terminal Mandalika. Dari Terminal Mandalika kita akan kebingungan mencari angkutan umum menuju Pelabuhan Lembar maka dianjurkn bertanya dan bertanya harga tarif. Di Pelabuhan Bangsal kita akan disambut oleh para calo menawarkan jasa tiket Ferry, sebaiknya langsung saja ke Loket Resmi ASDP. Lama perjalanan menyeberang Ferry ini selama 5 Jam, lebih lama 1 jam oleh sebab antrian kapal untuk bersandar dipelabuhan Padang Bai.
Dari dalam kapal Ferry kami mendapatkan tumpangan menggunakan Truk yang membawa Kelapa Muda dari Bajawa Flores yang akan dijual diBali. Dan kami diturunkan di pertigaan ringroad dan dijemput oleh ketiga teman kami menggunakan sepeda motor. Setelah tiba dikost teman dan saatnya istirahat.

Biaya Perjalanan tercatat:
Labuan Bajo                       à Ampenan/Lembar     KM. Tilongkabila               Rp. 152,000
Pelabuhan Lembar              à Terminal Mandalika                                            Rp.   10,000
Terminal Mandalika            à Pelabuhan Bangsal  (Pemenang)                          Rp.   15,000
Pelabuhan Bangsal              à Gili Trawangan                                                    Rp.   13,000
Padanta Guesthouse, Gili Trawangan                                                                   Rp. 100,000
Pelabuhan Bangsal              à Pelabuhan Padang Bai (ASDP Ferry)                   Rp.   40,000
Pelabuhan Padang Bai        à Denpasar                                                             Rp. Hitchhike

No comments: