Menuju Trowulan:
Surabaya -> Terminal Bus Purabaya Bungurasih naik Bus jurusan Jombang atau yang melewati Mojokerto dan bilang sama kondektur berhenti di Trowulan.
Malang -> Terminal Bus Arjosari naik Bus tujuan Surabaya turun di Lampu merah Kejapanan (Japanan) kemudian naik Minibus warna kuning (Pasuruan-Mojokerto) turun sampai terminal Bus Mojokerto dilanjutkan dengan naik angkot kecil Line C atau D dan bilang turun sampai Trowulan.
Trowulan merupakan salah satu kecamatan di wilayah Mojokerto Jawa Timur. Dimana kita ketahui adalah salah-satu dari pusat kerajaan Majapahit pada masa kejayaannya sebagai Kerajaan terbesar di asia Tenggara. Tiba di Trowulan pada sore hari akibat terlalu santai saat mau berangkat dari Malang serta kena lambatnya angkot Mojokerto yang berjalan seperti kura-kura (ngetem melulu). Tujuan awal adalah menuju Pusat Informasi Majapahit (PIM) dan apa yang ditemui PIM sudah tutup lebih cepat sebab ini adalah bulan puasa. Tak menyerah sampai disitu walaupun telah tutup maka kalo kita sedikit diplomatis Pak Satpam akan mengijinkan masuk berkeliling kedalam kok. Didalam PIM ini kita dapat melihat koleksi ARCA serta benda-benda Jaman Kerajaan Majapahit yang ditemukan oleh para Arkeolog. Terlihat juga lokasi yang tadinya akan dibangun Pusat Informasi Majapahit yang modern tapi dihentikan dikarenakan dibawahnya terdapat peninggalan Majapahit. Nah, satu lagi disini kita tidak di izinkan untuk mengambil foto dengan alasan takut terjadi pencurian serta duplikat dari ARCA serta benda-benda purbakala lainnya. Dengan sedikit pengecualian Pak Satpam menginjinkan untuk mengambil foto tapi harus dengan orangnya. Sebagai info pada saat tertentu sering pula datang kesini umat Hindu atau para pertapa yang datang berdoa atau apalah ke Patung Garuda Wisnu.
Sebagai catatan disini kita wajib mengisi buku tamu dan Pak Satpam akan mengeluarkan kata-kata indah "sumbangan sukarela". Setelah dari PIM saya menuju Candi Tikus yang letaknya kurang lebih 3 KM dan ternyata kalau dilihat dari bentuknya Candi Tikus ini adalah tempat permandian Kerajaan Majapahit pada zaman itu. Menurut cerita kenapa dinamakan Candi Tikus karena letaknya berdekatan dengan perkebunan dan saat ditemukan ditemui banyak jalan kumpulan tikus (kata mereka). Tidak jauh dari Candi tikus dapat dijumpai Gapura Bajang Ratu.Berdekatan dengan Pusat Informasi Majapahit terdapat Kolam Segaran yang sangat besar dan merupakan pusat pengairan dari Kerajaan Majapahit. Saat ini di Kolam Segaran menjadi area pemancingan bagi warga setempat untuk mengisi waktu luang mereka atau hanya sekedar menyalurkan hobi. Disi lain dari Trowulan masih banyak tersebar Candi-Candi lainnya sampai kita bisa menjupai juga Vihara yang terdapat Patung Budha sedang tidur, sekilas mirip dengan Sleeping Budha yang terdapat di Bangkok.
No comments:
Post a Comment