Berlayar bersama KM.
Tilongkabila menuju Lombok (01 August 2013)
Saatnya meninggalkan Kota
Labuan Bajo Pulau Flores dengan menumpang Kapal PELNI KM. Tilongkabila. Kapal
yang direncanakan tiba dini hari dan berangkat 06.00 pagi terlambat diakibatkan
proses loading yang lama di Pelabuhan sebelumnya serta menurut para penumpang
dan awak kapal sempat terjadi kerusakan pada water balancing sehingga terlambat
tiba di Labuan Bajo. Kapal ini baru tiba di Labuan Bajo pukul 10.00 dan
berangkat pada pukul 12.00 siang hari dengan penumpang penuh sampai diluar deck
sehingga kami menggelar tikar di deck-7 bagian belakang dekat Cafetaria.
Tempatnya agak kotor sebab sempat dihuni oleh penumpang sebelumnya yang telah
turun dan kami dibantu oleh karyawan Cafetaria. Dan ternyata karyawan Cafetaria
seorang sekampung dengan Saya asal Tondano Minahasa serta ada lagi masih
saudara sekampung. Malam harinya sekitar pukul 19.00 Kapal ini tiba transit di
Pelabuhan Bima Pulau Sumbawa Nusa Tenggara Barat dan sedikit masukan dari
penumpang lainnya pbila ingin membeli makanan dari penjual dipelabuhan ini agar
jangan asal beli makanan dicek dahulu sebab sering sudah tidak layak juga
minuman yang isinya tidak asli lagi. Sekitar 1 jam lebih transit Kapal ini
melanjutkan perjalanan menuju Ampenan/Lembar.
Berlabuh di Pelabuhan
Ampenan/Lembar dan arah tujuan Pulau Gili (02 August 2013)
Setelah lebih dari 18 jam
berlayar dari Bima akhirnya Kapal yang kami tumpangi berhasil bersandar di
Pelabuhan Lembar Pulau Lombok Nusa Tenggara Barat. Oh iyah, sebelum tiba kami
sempat berkenalan dengan anggota TNI Korps Marinir yang bertugas ikut menjaga
keamanan kapal ini. Dan kami melakukan foto bersama sampai narsis dengansenjata
milik Pak Marinir jenis SS1 bisa dilipat loh. Setelah jalan untuk turun agak
lenggang, kami berpamita dengan saudara serta teman yang kami kenal diatas
kapal untuk melanjutkan perjalanan ke pulau Gili. Saat keluar Teminal aka nada
banyak yang menawarkan jasa transportasi dan harganya bisa lebih dari normal
apalagi bukan warga local. Berjumpa lagi dengan teman asal Makassar yang sedang
dalam road show pribadi dalam rangka suksesi sebagai salah satu dari peserta
acara reality show I AM PRESIDENT yang dibuat oleh Berita Satu. Diapun akhirnya
ikut dengan kami menuju pulau Gili padahal tadinya dia sudah mau pergi ke Kota
Mataram bersama dengan seorang pedagang aksesoris naik ojek. Kami bertiga
keluar dari areal terminal dan mendapatkan angkutan umum menuju Terminal
Mandalika Kota Mataram dengan sedikit menawar dahulu supaya tidak kena harga
yang tidak masuk akal. Dari Terminal Mandalika makan siang dahulu dan menemukan
angkutan umum jenis ELF dengan tujuan Lombok Utara sedangkan kami akan
diturunkan di perempatan menuju Pelabuhan Bangsal. Berjalan dari perempatan
menuju Pelabuhan Bangsal lebih dari 1 KM akan banyak ditawari Taxi serta Cidomo
menuju Pelabuhan. Di Pelabuhan Bangsal terdapat loket resmi menuju ke tiga
pulau Gili dengan harga resmi juga setiap pemberangkatan akan diumumkan apabila
sudah mencapai kuota penumpang untuk berangkat. Di Gili Trawangan banyak
terdapat penginapan yang cukup murah dan terdapat fasilitas Wi-Fi, jangan lupa
lakukan penawaran terlebih dahulu apabila ingin menginap di penginapan.
Reservasi tawar menawar kami dapatkan di Padanta Guest House sore ini sampai
dengan kami pulang.
Santai di Pulau Gili
Trawangan (02-06 August 213)
Pulau Gili Trawangan adalah
Pulau berukuran 3 KM panjang dan 2 KM lebar jadi cukuplah bisa berkeliling
pulau ini berjalan kaki, menyewa sepeda. Saat ini sudah sangat terkenal jadi
sudah banyak referensi apa saja yang ada di pulau ini bagi para wisatawan.
Aktifitas yang kami lakukan selama di Pulu ini hanya bersantai seperti
menikmati matahari terbit, santai menanti mataari terbenam, berenang di pantai,
berkeliling pulau, serta malam harinya menikmati kehidupan malam sembari
menemukan teman baru. Sempat juga kedatangan teman asal Jakarta bersama
temannya asal Rusia yang baik hatinya. Kami jalan bersama selama mereka berada
dipulau ini jugasempat menikmati Hotel berbintang yang cukup mahal bagi
pelancong Backpacker. Apabila ingin mencari warung yag murah, banyak terdapat
dibagian dalam kampong. Nah disini harga yang mereka berikan untuk orang asing
akan lebih mahal daripada wisatawan local jadi silahkan bertanya dahulu agar
tidak diberi harga cukup mahal. Malam terakhir sebelum meninggalkan Pulau ini
kami bersama teman asal Inggris yang hobi menyelam dan asal Kanada yang
berprofesi Film Maker menikmati kehidupan malam sampai larut walaupun kurang
begitu meriah sebab masih dalam bulan puasa bagi umat Muslim.
Tragedi Check-Out, truck
dan Pulau Dewata (06 August 2013)
Pagi harinya setelah sarapan,
kami check-out dan juga menyelesaikan biaya administrasi penginapan. Namun,
kagetnya kami saat membayar dari pihak penginapan mengatakaan biaya menginap
adalah 150,000 rupiah per malam padahal pada waktu pertama deal adalah 100,000
rupiah. Ini tidak boleh terjadi kawan, mereka mencoba mencari celah keuntungan
tidak sesuai dengan kesepakatan. Kamipun tetap bertahan sampai pihak penginapan
setuju dengan muka yang kurang bersahabat sama sekali. Ini menjadi salah satu
referensi penginapan PADANTA GUSETHOUSE yang kurang bagus dari segi kepercayaan
walaupun dari awal pelayanannya cukup baik. Lanjut berjalan ke Pelabuhan,
menyeberang menuju Pelabuhan Bangsal, menumpang angkutan umum menuju Terminal
Mandalika. Dari Terminal Mandalika kita akan kebingungan mencari angkutan umum
menuju Pelabuhan Lembar maka dianjurkn bertanya dan bertanya harga tarif. Di
Pelabuhan Bangsal kita akan disambut oleh para calo menawarkan jasa tiket
Ferry, sebaiknya langsung saja ke Loket Resmi ASDP. Lama perjalanan menyeberang
Ferry ini selama 5 Jam, lebih lama 1 jam oleh sebab antrian kapal untuk
bersandar dipelabuhan Padang Bai.
Dari dalam kapal Ferry kami
mendapatkan tumpangan menggunakan Truk yang membawa Kelapa Muda dari Bajawa
Flores yang akan dijual diBali. Dan kami diturunkan di pertigaan ringroad dan
dijemput oleh ketiga teman kami menggunakan sepeda motor. Setelah tiba dikost
teman dan saatnya istirahat.
Biaya Perjalanan tercatat:
Labuan Bajo à Ampenan/Lembar KM. Tilongkabila Rp. 152,000
Pelabuhan Lembar à
Terminal Mandalika Rp. 10,000
Terminal Mandalika à
Pelabuhan Bangsal (Pemenang) Rp. 15,000
Pelabuhan Bangsal à
Gili Trawangan Rp. 13,000
Padanta Guesthouse, Gili
Trawangan Rp.
100,000
Pelabuhan Bangsal à
Pelabuhan Padang Bai (ASDP Ferry) Rp. 40,000
Pelabuhan Padang Bai à
Denpasar Rp.
Hitchhike